go green

Jumat, 26 Desember 2014

CARA BELAJAR EFEKTIF


Cara Belajar Efektif
Ada beberapa cara belajar efektif dan efisien umum yang dapat diterapkan jika anda mengalami kesulitan dalam belajar. Kita dapat menerapkan salah satu dari cara berikut ini yang sesuai dengan penghambat anda dalam belajar.
1. Pastikan waktu yang tepat
Waktu yang paling tepat biasanya adalah pagi hari, antara jam 4-6 di pagi hari, namun hal ini harus disesuaikan dengan jam tidur anda. Dari penelitian yang ada, pada pagi hari biasanya otak memiliki daya serap yang tinggi terhadap materi yang kita berikan. Dalam pemilihan waktu ini hal yang terpenting adalah jangan memilih waktu yang tidak anda khendaki, misalnya pada jam nonton anda atau jam bermain. Hal ini dikarenakan akan sangat mengganggu konsentrasi.
2. Rangkum materi inti
Salah satu penyebab buruknya kualitas belajar adalah tidak jelasnya materi yang ingin di pelajari. Maksudnya di sini adalah materi yang masih berupa materi mentah misal nya buku atau paper full yang belum dirangkum. Sebelum mempelajari lebih lanjut teknik yang paling bagus adalah merangkum materi penting dalam buku atau paper tersebut baru anda pelajari lebih lanjut. Pada saat merangkum biasanya anda telah banyak mendapatkan materi yang terserap di otak sehingga pada saat belajar akan sangat mudah.
3. Belajar berkelompok dan berdiskusi
Belajar berkelompok dengan berdiskusi dipercaya dapat meningkatkan daya serap seluruh anggota kelompok. Belajar berkelompok ini dapat dilakukan dengan tanya jawab. Satu dapat bertugas sebagai moderator dan yang lain sebagai peserta, baik moderator ataupun peserta dalam diskusi kelompok ini akan memiliki keuntungan yang sama dalam menyerap lebih cepat materi yang dipelajari. Selain itu biasanya materi yang diserap akan dipahami lebih lama.
4. Hilangkan budaya menghafal, ganti dengan budaya memahami
Menghafal sebenarnya tidak ada yang menyalahkan, namun lebih baik anda memahami dari pada menghafal materi. Hal ini dikarenakan menghafal biasanya hanya diingat sebentar di otak, namun jika memahami ini akan lebih lama dan bahkan bertahan selamanya. Memang banyak orang yang hebat menghafal namun sulit untuk memahami, hal ini wajar karena fungsi otak kanan dan fungsi otak kiri manusia berbeda antara satu orang dengan yang lainnya.
Contoh : 2 + 4 x 4 = 18, bukan 24; Kita memahami kalau tanda kali akan di kalkulasi terlebih dahulu baru diikuti tanda tambah.  Kita bukan menghafal kalau ada angka 2 + 4 x 4 hasilnya adalah 18, singkat kata kalau di ganti dengan 2 + 4 x 5 kita akan kesulitan dalam mencari hasilnya. Nah disinilah peran atau yang kami maksud sebagai budaya memahami.
5. Jangan malu bertanya
Satu cerita bahwa terkadang orang belajar bukan dari buku atau sumber yang diajarkan oleh guru. Jika anda bertanya mengenai pelajaran atau materi yang tidak anda pahami, biasanya anda akan mengingatnya dan cepat memahami materi tersebut.
Contoh : Antoni bertanya pada tukang ojek, jalan menuju perumahan benteng teguh di banjar. Pada hari kedua saat Antoni ingin ke perumahan itu lagi, dia masih lupa jalannya, dia tanya lagi tukang soto. Ketiga kalinya dia pergi dia sudah hafal, dan selanjutnya juga sudah paham tempat tersebut. Walaupun Antoni sudah melihat peta, ia tetap membutuhkan informasi dan bertanya dari orang lain. Jadi bertanya merupakan salah satu cara belajar yang efektif dan efisien.
6. Sesuaikan dengan mood
Walaupun anda telah mencari berbagai mood booster dan cara mengatasi rasa malas untuk belajar, hal ini ternyata percuma saja dan tidak ada manfaatnya. Hal ini dikarenakan materi yang anda pelajari tidak akan bermanfaat.
7. Rutin bukan lama
Belajar harus rutin bukan lama, banyak kesalahan yang dialami adalah belajar ketika akan ujian. Penyebabnya adalah otak manusia memiliki keterbatasan dalam menampung informasi yang anda pelajari.

8. Belajar dan praktek.
Jika materi yang anda pelajari bisa dipraktekkan maka langsung saja dipraktekkan karena teori saja sangat sulit dipahami. Banyak orang yang lebih menyukai simulasi atau praktek dalam mempelajari sesuatu.
Cara belajar efektif dan efisien dalam sekolah, kuliah, kursus, kerja dan kegiatan lain memang harus disesuaikan dengan kemampuan kita. Menerapkan cara yang paling tepat untuk pribadi dan kondisi otak kita adalah hal yang terbaik.

9. Belajar Sambil Mendengarkan Musik
Berbagai penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan adanya hubungan antara pengaruh musik dengan peningkatan prestasi belajar. Musik membuat anda “mengalir’ , dan merangsang pikiran untuk berkosentrasi pada apa yang sedang anda pelajari atau kerjakan . Idealnya kita mendengarkan musik klasik atau instrumentalia/ musik lembut dengan beat yang santai . Tapi kalau kita tidak bisa menikmatinya , putarlah musik kesayangan kita.



11 kebiasaan yang merusak otak
1.      Merokok
Merokok mempunyai efek yang sangat berbahaya bagi otak kita. Racun rokok (nikotin) bisa merusak otak dan menjadikan otak kehilangan fungsi – fungsinya.

2.      Tidak sarapan
Sarapan sangat penting bagi kesehatan otak. Kurangnya asupan nutrisi di pagi hari dapat menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Rendahnya kadar gula dalam darah akan mengakibatkan kurangnya masukan nutrisi ke otak, sehingga dapat mengakibatkan kemunduran kerja otak.

3.      Terlalu banyak makan
Terlalu banyak makan juga tidak bagus bagi kesehatan otak. Asupan nutrisi yang berlebihan akan membebani kerja otak, dan dapat mengeraskan pembuluh otak yang biasanya akan berakibat pada penurunan kekuatan mental.

4.      Konsumsi gula berlebih
Asupan gula yang berlebih akan menghalangi penyerapan protein dan gizi sehingga tubuh kekurangan nutrisi dan perkembangan otak terganggu.

5.      polusi udara
otak adalah bagian tubuh yang paling banyak menyerap udara. Udara yang berpolusi dapat menjadikan kerja otak tidak maksimal.

6.      Bekerja terlalu keras saat sakit
Saat sakit adalah saat dimana tubuh anda meminta untuk “di istirahatkan”. Bekerja atau berfikir saat kondisi tubuh tidak memungkinkan akan memperparah ketidakefektifan otak.

7.      Kurang tidur
Tidur merupakan kesempatan yang bagus untuk mengistirahatkan otak. Waktu tidur yang kurang dapat mengakibatkan sel – sel otak mati kelelahan.

8.      Tidur berlebihan
Tidur berlebihan juga tidak bagus bagi kesehatan otak, karena dapat mengakibatkan sel – sel otak akan mati karena jarang terpakai.

9.      Menutup kepala saat tidur
Menutup kepala saat tidur akan menghalangi pengeluaran karbondioksida yang diproduksi oleh tubuh. Akibatnya, karbondioksida akan terakumulasi didalam tubuh dan dapat mencemari otak, sehingga lama – kelamaan dapat merusak otak.

10.  Kurang stimulasi otak ( kurang berfikir )
Berfikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak. Otak yang tidak terstimulasi didalam tubuh dan dapat mencemari otak, sehingga lama – kelamaan dapat merusak otak.

11.  Jarang berkomunikasi
Interaksi dengan sesama sangat berpengaruh pada daya kerja otak. Percakapan – percakapan yang anda lakukan (terutama percakapan intelektual) dapat memberi efek yang bagus dan meningkatkan kerja otak.


7 Makanan Peningkat Daya Ingat

1.      Salmon
Ikan salmon mengandung asam lemak Omega-3 ( DHA and EPA ), yang keduanya penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak. Orang yang mendapat asupan asam lemak lebih banyak akan mempunyai ingatan yang lebih tajam disbanding yang kurang mendapat asupan lemak. Contoh lain adalah ikan tuna.

2.      Telur
Telur merupakan makanan peningkat daya ingat yang paling popular, karena mudah didapatkan dan harganya cukup murah. Telur mengandung kolin yang bersifat baik untuk meningkatkan daya ingat.

3.      Kacang – kacangan
Kacang – kacangan merupakan makanan yang baik untuk otak karena mengandung protein serta karbohidrat yang dapat menghasilkan energy yang dibutuhkan oleh otak. Disamping itu, kacang – kacangan kaya akan kandungan serat, vitamin dan mineral.

4.      Gandum dan Oat
Kedua makanan ini merupakan makanan yang kaya akan nutrisi penting buat otak. Serat yang terkandung dalam gandum dan oat dapat membantu dapat membantu pelepasan glukosa dalam tubuh yang sangat dibutuhkan oleh otak. Disamping itu, gandum juga mengandung vitamin E, Vitamin B, potassium dan seng yang sangat baik untuk kerja optimal.

5.      Sayuran
Sayuran adalah makanan yang sangat baik bagi otak. Karena sayuran sangat kaya akan nutrisi da mengandung antioksidan yang dapat menjaga sel – sel otak tetap sehat.

6.      Susu
Susu banyak mengandung protein dan vitamin yang sangat diperlukan oleh otak. Orang yang meminum susu secara teratur otaknya berkembang lebih baik yang tidak minum susu sama sekali.

7.      Daging tanpa lemak
Konsumsi daging tanpa lemak dalam kadar yang tidak berlebihan baik untuk daya ingat dan konsentrasi otak.


Tips Mempertajam daya ingat
1.      Jaga kesehatan dan berolahraga
Kesehatan yang terjaga dan olahraga yang teratur akan sangat membantu ketajaman daya ingat anda.

2.      Hindari stress
Keadaan stress dapat membebani kerja otak sehingga dapat menurunkan daya ingat anda.

3.      Melatih daya ingat
Sesuatu yang sering dilatih, besar kemungkinan untuk menjadi lebih baik daripada yang tidak di latih.

4.      Kembangkan sikap positif
Sikap positif adalah awal yang baik untuk segalanya.

5.      Jaga pola makan
Untuk mempertajam daya ingat, ada baiknya anda menjaga pola makan.
Cara menghindari BADMOOD
1.      Keluar dari rutinitas
Tidak bisa di pungkiri, badmood biasanya muncul dari kebosanan kita menghadapi rutinitas yang itu-itu saja.

2.      Turuti keinginanmu
Apa kamu mempunya keinginan yang lama kamu pendam ? kalau iya, lakukan keinginanmu itu saat kamu badmood.

3.      Tertawa
Tertawa dapat mengendurkan saraf yang tegang dan bisa memberikan suasana hati yang positif.

4.      Larilah pada seni
Kegiatan seni, baik itu melukis, menulis atau hanya mendengarkan lagu, dapat menghilangkan stress dan membangun mood bagus.

5.      Introspeksi Diri
Introspeksi diri adalah cara paling bijaksana untuk mengatasi badmood.

Pengendalian Kualitas Pada produk Kertas


BAB 1
PENDAHULUAN

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN
TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI
ABSTRAK

Lokasi penelitian merupakan suatu usaha yang bergerak dalam bidang percetakan yang menghasilkan produk berupa brosur, nota, buku, stiker, dan lain-lain. Proses produksinya berdasarkan pemesanan (Job Order). Pihak percetakan secara umum sudah melakukan pengendalian kualitas terhadap produk yang dihasilkan. Namun pada kenyataannya masih ada kegagalan yang ditemui. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis kegagalan apa yang sering terjadi terhadap produk yang dihasilkan, faktor- faktor penyebab kegagalan dan usaha yang sebaiknya dilakukan untuk mengurangi kegagalan tersebut. Metode penelitian yang dilakukan berdasarkan analisa deskriptif, dan wawancara dengan pihak yang terkait, melakukan observasi di lapangan dan mengumpulkan data-datatertulis (data sekunder) yang dimiliki oleh perusahaan. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa jenis kegagalan untuk warna cetakan kurang cerah memiliki resiko kegagalan paling tinggi yaitu dengan nilai resiko kegagalan 197,8729. Dan prosentase kejadiannya adalah sebesar 16,67 %. Adapun faktor penyebab kegagalan produk lebih disebabkan adanya kesalahan operator ( Human Error)
Kata Kunci : Jenis kegagalan, faktor penyebab kegagalan, upaya perbaikan, Human Error
A.    LATAR BELAKANG
Di dalam proses produksi kadangkala masih saja ada kegagalan walaupun proses produksi tersebut telah direncanakan dan dilaksanakan dengan baik. Karena hal tersebut, maka perusahaan diharapkan dapat melakukan perbaikan terus-menerus dalam usahanya untuk mengurangi kegagalan produk. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, maka persaingan yang terjadi antar perusahaan akan semakin meningkat. Hal inilah mendorong perusahaan untuk lebih meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan sehingga sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan perusahaan sebelumnya.
CV. Percetakan X, merupakan usaha yang bergerak dalam bidang percetakan yang menghasilkan produk berupa brosur, nota, buku, stiker, dan lain-lain. Proses produksinya berdasarkan pemesanan (Job Order). Melalui pengendalian kualitas akan dapat dicari faktor- faktor yang menyebabkan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi serta cara untuk menanggulanginya sehingga diharapkan jumlah presentasi produk gagal yang menyimpang jauh dari standar atau spesifikasinya dapat dikurangi.




B.     TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian yang ingin dicapai, yaitu :
1.Mengetahui jenis kegagalan yang sering terjadi pada produk yang dihasilkan,
2.Menentukan faktor-faktor yang menjadi penyebab kegagalan produk yang dihasilkan serta 3.Merekomendasikan tindakan yang sebaiknya dilakukan dalam mencegah kegagalan produk

C.    BATASAN DAN ASUMSI
Batasan dalam melakukan penelitian ini adalah:
}Pembahasan terbatas pada produk yang menggunakan kertas HVS 60 gram.
}Pembahasan hanya pada masalah pengendalian kualitas produk.
Dalam melakukan penelitian ini diasumsikan bahwa :
Selama penelitian, kondisi kemampuan mesin dan kondisi lingkungan dalam keadaan tidak mengalami perubahan dan Tenaga kerja dalam kondisi normal.
D.    TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kualitas
Definisi kualitas menurut Vincent Gaspersz (2005) adalah totalitas dari karakteristik suatu produk yang menunjang kemapuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasi atau diterapkan. Sedangkan menurut Yulian Zamit (2003), mutu adalah istilah relatif yang sangat bergantung pada situasi ditinjau dari pandangan konsumen, secara subjektif orang mengatakan kualitas adalah sesuatu yang cocok dengan selera (fitness for use)






















BAB II
Langkah - Langkah Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas harus dilakukan melalui proses yang terus-menerus dan berkesinambungan. Proses pengendalian kualitas dapat dilakukan melalui proses PDCA (plan, do, check, action) yang diperkenalkan oleh Dr. W. Edwards Deming, seorang pakar kualitas ternama yang berkebangsaan Amerika Serikat, sehingga siklus ini disebut siklus deming (Deming Cycle)(Fandy Tjiptono, 1997). Siklus PDCA umumnya digunakan untuk alat statistik utama, yaitu check sheet, histogram, control chart, diagram pareto, diagram sebab akibat, scatter diagram, dan stratifikasi. Alat-alat ini berguna dalam pengumpulan informasi yang objektif untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan (Murfidin Haning, 2007).

alat statistik utama, yaitu check sheet, histogram, control chart, diagram pareto, diagram sebab akibat, scatter diagram, dan stratifikasi. Alat-alat ini berguna dalam pengumpulan informasi yang objektif untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan (Murfidin Haning, 2007).
1. Check Sheet
Check sheet atau lembar pemeriksaan merupakan alat pengumpul dan penganalisis data yang disajikan dalam bentuk tabel yang berisi nama dan jumlah barang yang diproduksi dan jenis ketidaksesuaian beserta dengan jumlah yang dihasilkannya.
2. Histogram
Histogram digunakan untuk memberikan kemudahan dalam membaca atau menjelaskan data dengan cepat, berbentuk grafik balok yang memperlihatkan distribusi nilai yang diperoleh dalam bentuk angka.
3.Peta Kendali (Control Chart)
Peta kendali atau control chart merupakan suatu teknik yang dikenal sebagai suatu metode grafik yang digunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam pengendalian kualitas secara statistika atau tidak sehingga dapat memecahkan masalah dan menghasilkan perbaikan kualitas.


4. Diagram Pareto
Diagram pareto adalah grafik yang menguraikan klasifikasi data secara menurun mulai dari kiri ke kanan. Diagram pareto digunakan untuk mengidentifikasi masalah dari yang paling besar sampai yang paling kecil.


5. Diagram Sebab Akibat
Diagram ini disebut juga diagram tulang ikan (fishbone chart) dan berguna untuk memperlihatkan faktor-faktor utama yang berpengaruh pada kualitas dan mempunyai akibat pada masalah utama


6. Scatter Diagram
Pada dasarnya diagram sebar merupakan suatu alat interpretasi data yang digunakan untuk menguji bagaimana kuatnya hubungan antara dua variabel dan menentukan jenis hubungan dari dua variabel tersebut, apakah positif, negatif, atau tidak ada hubungan. Duavariabel yang ditunjukkan dalam diagram sebar dapat berupa karakteristik kuat dan faktor yang mempengaruhinya

.
7. Stratifikasi
Stratifikasi merupakan teknik pengelompokan data ke dalam kategori-kategori tertentu, agar data dapat menggambarkan permasalahan secara jelas sehingga kesimpulan-kesimpulan dapat lebih mudah diambil. Kategori-kategori yang dibentuk meliputi data relatif terhadap lingkungan sumber daya yang terlibat mesin yang digunakan dalam proses, bahan baku dan lain-lain.
BAB III
A.    METODOLOGI PENELITIAN

Langkah penelitian yang dilakukan mencakup 3 tahapan, dimana terjabarkan dalam Gambar 6 dibawah ini:





B.     ANALISA DAN HASIL

Perusahaan merupakan jenis usaha yang bergerak dalam bidang percetakan. Yang berdiri pada tahun 2000, dengan pelanggannya adalah dealer–dealer sepeda motor yang ada di Surabaya dan Sidoarjo untuk membuatkan brosur–brosur atau pamflet. Selain brosur percetakan ini juga menerima pembuatan nota pembayaran, buku tulis, stiker, dan lain- lain. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat dijabarkan Jenis-jenis kegagalan yang sering terjadi dalam kurun waktu pengamatan daat dikelompokkan menjadi 7 kriteria cacat,yaitu 1. Hasil cetakan kotor, 2.Warna cetakan kurang cerah, 3.Huruf cetakan kurang jelas, 4.Gambar cetakan kurang jelas, 5. Cetakan kurang simetris (agak miring), 6.Terjadi kerutan dan 7. Potongan kertas tidak rapi . Dari kriteria tersebut, maka dapat dilakukan proses pengumpulan data melalui check Sheet seperti pada tabel berikut :
Tabel .1 Check Sheet Produk Berbahan Dasar Kertas Jenis HVS 60( satuan lembar)
Bulan
Jumlah



Jenis kegagalan



Jumlah

produksi









kegagal

Hasil
Warna
Huruf

Gambar

Cetakan
Terjadi
Potongan




an


cetakan
cetakan
cetakan

cetakan

kurang
kerutan
kertas







kotor
kurang
kurang

kurang

simetris

tidak rapi




cerah
jelas

jelas

















Januari
48.390
197
256
242

238

249
169
239
1.590












Februari
42.078
170
228
218

221

215
110
116
1.278












Maret
43.131
173
220
225

231

230
115
123
1.317












April
46.296
204
246
238

230

242
138
198
1.496












Mei
47.338
206
237
240

242

246
149
118
1.438












Jumlah
227.233
950
1.187
1.163

1.162

1.182
681
794
7.119












Dari tabel diatas ternyata kriteria cacat yang paling dominan yang sering terjadi adalah pada kriteria warna cetakan yang kurang cerah. Kedepannya kriteria ini yang akan mendapatkan prioritas untuk diperbaiki.
Berikut akan diberikan gambaran mengenai histogram data produk cacat yang telah teridentifikasi dan peta kontrol (control chart) dari data pengamatan. Terlihat dari gambar 8. Seluruh data pengamatan berada pada batas kontrol sehingga data dapat dikatakan terkendali dan dapat dipergunakan untuk proses pengolahan data selanjutnya.
http://www.htmlpublish.com/newTestDocStorage/DocStorage/2b9aa7a032c24308aacb826e8834130a/Pengendalian-Kualitas-Produk_4_images/Pengendalian-Kualitas-Produk_46x1.jpg
Diagram pareto adalah diagram yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengurutkan dan bekerja untuk menyisihkan kegagalan secara permanen. Dengan diagram ini, maka dapat diketahui jenis kegagalan yang paling dominan. Pembuatan diagram ini diawali dengan penyusunan tabel frekuensi komulatif dari data produk cacat.







Tabel 2 Jumlah Frekuensi Produk Gagal
No
Jenis kegagalan
Jumlah
Presentase
Presentase


(lembar)
(%)
Kumulatif(%)





1
Warna cetakan kurang cerah
1.187
16,67
16,67





2
Cetakan kurang simetris
1.182
16,6
32,27





3
Huruf cetakan kurang jelas
1.163
16,34
49,61





4
Gambar cetakan kurang jelas
1.162
16,32
65,93





5
Hasil cetakan kotor
950
13,35
79,28





6
Potongan kertas tidak rapi
794
11,15
90,43





7
Terjadi kerutan
681
9,57
100






jumlah
7.119
100











http://www.htmlpublish.com/newTestDocStorage/DocStorage/2b9aa7a032c24308aacb826e8834130a/Pengendalian-Kualitas-Produk_4_images/Pengendalian-Kualitas-Produk_47x1.jpg










Dari diagram pareto terlihat jelas, bahwa penyebab cacat yang sering terjadi dan paling dominan dari hasil pengamatan adalah kriteria cacat karena warna cetakan yang kurang cerah. Dengan prosentasi kejadian sebesar 16,67%, faktor ini perlu mendapatkan prioritas perbaikan sehingga kedepannya kriteria penyebab cacat ini dapat diminimalisasi.
Untuk menentukan skala prioritas jenis kegagalan mana yang harus terlebih dahulu dilakukan upaya perbaikan, maka dapat dianalisa dengan menggunakan acuan resiko akibat suatu kegagalan yang diukur secara kuantitatif .jumlah produk gagal utuk tiap jenis kegagalan X probabilitas jenis kegagalan tersebut
Tabel 3Probabilitas Kegagalan Produk Kertas Jenis HVS 60 gram
No
Jenis kegagalan
Jumlah (lembar)
Probabilitas
Resiko kegagalan





1
Hasil cetakan kotor
950
0,1335
126,825





2
Warna cetakan kurang cerah
1187
0,1667
197,8729





3
Huruf cetakan kurang jelas
1.163
0,1634
189,8016





4
Gambar cetakan kurang jelas
1.162
0,1632
189,6384





5
Cetakan kurang simetris
1182
0,166
192,212





6
Terjadi kerutan
681
0,0957
65,1717





7
Potongan kertas tidak rapi
794
0,1115
88,531





Langkah antisipasi kecacatan dapat dilakukan dengan mencari akar penyebab dari faktor kecacatan dengan bantuan diagram tulang ikan seperti yang dijabarkan pada gambar dibawah ini.
http://www.htmlpublish.com/newTestDocStorage/DocStorage/2b9aa7a032c24308aacb826e8834130a/Pengendalian-Kualitas-Produk_4_images/Pengendalian-Kualitas-Produk_48x1.jpg
Gambar 10 Diagram Sebab Akibat Untuk Jenis Cacat Warna Cetakan Kurang Cerah
Usulan Tindakan Perbaikan untuk Jenis Kegagalan Warna Cetakan Kurang Cerah berdasarkan atas faktor penyebab yang ditemukan dalam diagram tulang ikan dapat dijabarkan kedalam tabel berikut.
Tabel 4. Usulan perbaikan berdarkan faktor penyebab kecacatan


Faktor penyebab

Usulan tindakan perbaikan





Manusia
·
Kelalaian karyawan
·
Memberikan peringatan kepada karyawan yang lalai,






untuk menghindari kegagalan yang mungkin terjadi






dimasa yang akan datang.





· Memberikan motivasi agar karyawan bekerja dengan






baik berupa penghargaan terhadap hasil kerja dan






bonus.







Bahan baku
·
Kualitas
tinta
kurang
·
Menyampaikan keluhan kepada pemasok.


baik


·
Melakukan evaluasi terhadap kinerja pemasok.







Mesin/peralatan
·
Mesin
cetak
kurang
·
Perlu ditingkatkan pemeriksaan pada mesin cetak.


pemeriksaan

·
Melakukan perawatan berkala tanpa menunggu mesin






mengalami gangguan dan menyediakan suku






cadangnya untuk mengantisipasi apabila mesin






mengalami gangguan agar proses produksi tidak






terganggu.





·
Memperhatikan petunjuk standar set up mesin cetak.





Metode
·
Pengawasan kurang
·
Melakukan pengawasan yang lebih ketat lagi kepada






karyawan.








BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Berdasarkan atas pengolahan dan analisa yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
1.Jenis-jenis kegagalan yang paling dominan dan sering terjadi pada produk uji adalah warna cetakan kurang cerah dengan prosentase kejadian sebesar 16,67%.
2.Faktor yang menjadi penyebab kegagalan produk yang paling dominan adalah berasal dari faktor manusia (human error).dimana Karyawan kadangkala kurang berkonsentrasi dalam bekerja dan kurang berpengalaman dalam bekerja. Hal ini bisa jadi disebabkan karena adannya Pengawasan yang kurang.
3.Usaha yang dapat dilakukan dalam mengatasi faktor-faktor penyebab kegagalan diatas adalah:
◦Memberikan peringatan kepada karyawan yang lalai dalam bekerja.
◦Memberikan motivasi agar karyawan dapat bekerja dengan baik.
◦Meningkatkan pemeriksaan dan perawatan terhadap mesin dan peralatan produksi.
◦Meningkatkan pengawasan terhadap kerja karyawan.
◦Memberikan pelatihan kerja terhadap karyawan baru.

B.     SARAN
Melihat jumlah kegagalan terbesar disebabkan oleh faktor manusia, maka penerapan pemberian bonus kepada karyawan apabila bekerja dengan baik dan memberikan peringatan kepada karyawan yang lalai dalam bekerja harus dilaksanakan agar para karyawan bisa termotivasi.
















DAFTAR PUSTAKA

Gaspersz, Vincent, 2003, “Total Quality Management (TQM)“, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
Haning, Murfidin, 2007, ”Manajemen Produksi Modern”, PT. Bumi Aksara, Jakarta
Sutrisno, Agus, 2001, ”Usulan Perbaikan Metode Pemeliharaan Pencegahan Kegagalan Mesin Printing Berbasis Hasil Analisa Metode Advanced FMEA”, Universitas Indonesia,
Depok
Tjiptono, Fandy, 1997, “Prinsip-Prinsip Total Quality Service”, Andi Offset, Yogyakarta
Yulian Zamit, 2003, “Manajement Produksi dan Operasi”, Penerbit Ekonesia fe UII,
Yogyakarta .

http://jurnal.itats.ac.id/wp-content/uploads/2013/06/Pengendalian-Kualitas-Produk_4.pdf