go green

Sabtu, 02 November 2013

MODUL BAHASA INDONESIA 2 (5)

BAB 8
KATA PENGANTAR dan ABSTRAKSI
1.      DEFINISI KATA PENGANTAR
Kata Pengantar adalah halaman yang berisi ucapan-ucapan dari si penulis atas selesainya penulisan karya tulis tersebut baik tentang ucapan rasa syukur, ucapan rasa terima kasih, tujuan dan manfaat penulisan serta kritik dan saran yang membangun. Kata pengantar terbagi dalam 3 bagian yaitu pembukaan, isi dan penutup.
Kata Prngantar bermakna tuturan rasa terima kasih terhadap yang mahakuasa, tuturan rasa syukur terhadap orang-orang turut serta, keinginan penulis, serta doa.

2.      PEMBAHASAN SISTEMATIKA PENULISAN KATA PENGANTA
pertama pada isi kata pengantar artikel diartikan sebagai rasa terima kasih pada Yang mahakuasa alhasil diberi keringanan untuk menyelesaikan penulisan karangan itu.Rasa terima kasih itu dituliskan pada sesi pertama dari kata pengantar guna memperlihatkan bahwa tanpa adanya pertolongan & wejangan dari Yang mahakuasa maka karangan itu tidak akan pernah beres dari pengerjaannya. Serta selaku bukti bahwa pengarang betul-betul mengerti bahwa kemudahannya di dalam menulis & merampungkan karangan yg dia lakukan semata-mata atas pertolongan dari Yang mahakuasa.
kata pengantar tulisan yakni tuturan rasa syukur terhadap orang yg sudah mendukung terselesaikannya karangan itu.Karena di dalam menulis satu buah karangan pasti-nya seorang penulis memerlukan pertolongan dari orang lain. Pertolongan itu bisa berbentuk banyak hal kayak pustaka acuan, anjuran, kritik atau malahan cuma sekedar dorongan & motivasi.
Penghargaan kepada mereka-mereka yang telah memberikan sumbangsih terhadap penulis alhasil bisa berhasil merampungkan makalahnya oleh karena itu penulis mengucapakan rasa terima kasih tersebut di dalam kata pengantar karangan yg sudah dia susun.
Tahap berikutnya daripada kata pengantar karangan ialah penjelasan berdasarkan ikhtisar isi pada tulisan yg sudah dibuat. Tahap ini layaknya keterangan ringkas akan apa yg ditulis sama penulis pada karangannya. Penulisan tersebut dimungkinkan guna memikat minat serta kemauan pembaca supaya membaca lebih lanjut karangan yg sudah dibuat tersebut.
Tahap itu juga dapat disisipkan tujuan penulis pada membuat karangan. Apa yg diharapkan penulis dgn terselesaikannya karangan yg sudah dia bikin. Harapan tersebut terkait dgn tema yg dia ambil pada karangannya. Bukan harapan mengenai kegunaan makalahnya untuk orang lain. Sebab harapan mengenai hal itu ditulis pada tahap berikutnya dari kata pengantar karangan.
Kata pengantar diakhiri dgn satu buah harapan serta doa penulis mengenai karangan yg dia bikin. Harapan & doa itu tentang kegunaan dari karangan yg dia harapkan bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat luas. Pasti amat menyenangkan-hati untuk seorang penulis apabila hasil tulisannya bisa memberikan manfaat untuk orang lain.
Selain itu, karangan pun diakhiri dgn permintaan dari penulis apabila pada penulisan karangan itu terdapat pihak-pihak yg merasakan tersakiti ataupun ada tahap di dalam makalah yg gak berkenan di hati pembacanya.
Kata pengantar dilengkapi dgn permintaan adanya pihak-pihak tertentu yg berkenan utk menyampaikan kritik & usulan yg membangun. Hal tersebut dimaksudkan biar penulis bisa membuat karangan yg semakin baik lagi pada waktu yg akan datang.
Demikianlah isi dari kata pengantar karangan. Format tersebut ialah format lazim yg biasa di bikin sama penulis karangan di dalam membuat kata pengantar karangan.




3.      LANGKAH-LANGKAH MENULIS KATA PENGANTAR
beberapa langkah dalam pembuatan kata pengantar
v  Awali dengan memanjatkan rasa syukur kepadaTuhan YME, yang telah memberikan anda kesehatan sehingga bisa menyelesaikan karya tersebut dan pihak-pihak terkait yang telah membantu penulisan karya ilmiah Anda.
v   Lanjutkan dengan memberikan sedikit gambaran tentang Karya ilmiah yang telah anda tuliskan. Biasanya sih berisi tujuan penulisan makalah.
v  Terakhir, akhiri dengan pernyataan perminta maaf jika ada kekurangan karya Anda, Harapan-harapan pada pembaca, dan doa agar karya bisa bermanfaaf

4.      DEFINISI ABSTRAKSI
Abstraksi merupakan sebuah proses yang ditempuh pikiran untuk sampai pada konsep yang bersifat universal. proses ini berangkat dari pengetahuan mengenai obyek individual yang bersifat spasiotemporal (ruang dan waktu). Pikiran melepaskan sifat individual dari obyek dan membentuk konsep universal.

Beberapa Pengertian Khusus Abstaksi:
v  Sesuatu yang dilihat tidak mengacu kepada obyek atau peristiwa khusus. Abstraksi menyajikan secara simbolis atau secara konseptual serta secara imajinatif sesuaru yang tidak dialami secara langsung atau konkret.
v  Hasil akhir dari proses abstraksi. Dengan proses itu kualitas, atau relasi atau ciri dari suatu keseluruhan dipisahkan sebagai ide dari keseluruhan itu.
v  Dalam logika tradisional: proses menghasilkan konsep universal dari obyek partikular. Misalnya konsep "manusia" diangkat dari pria dan wanita yang merupakan obyek partikular.
v  Aspek atau benruk kognisi yang secara mental menyendirikan ciri-ciri obyek itu dari yang lain. Baik proses maupun hasil dari penyendirian tersebut disebut abstraksi.

Abstrak adalah rangkuman dari isi tulisan dalam format yang sangat singkat atau dengan kata lain penyajian atau gambaran ringkas yang benar, tepat dan jelas mengenai isi suatu dokumen (Ahira, 2009).

Abstrak merupakan suatu ringkasan yang lengkap dan menjelaskan keseluruhan isi artikel ilmiah. Abstrak ditempatkan pada bagian awal artikel ilmiah. Penulisan abstrak yang baik perlu dipertimbangkan mengingat bagian ini merupakan bagian artikel yang dibaca setelah judul. Sangatlah beralasan, dibaca tidaknya suatu artikel ilmiah tergantung pada kesan yang diperoleh pembaca saat membaca abstraknya. Bagian artikel yang paling sulit dikerjakan adalah abstrak. Abstrak dalam bahasa Inggris merupakan satu kemutlakan yang harus ada (persyaratan dalam akreditasi jurnal ilmiah) (Santoso, 2009).
Abstrak seperti sinopsis. Hanya dengan membaca abstrak, pembaca sudah bisa memahami apa yang ada dalam sebuah tulisan ilmiah. Oleh sebab itu, abstrak harus jelas, singkat, padat dan mudah dipahami (Ahira, 2009).

Abstraksi adalah
Merupakan uraian singkat tetapi lengkap yang dimuali dengan judul, permasalahan pendekatan terhadap masalah landsan teoritik yang digunakan, hasil temuan dan rekomendasi. Abstrak ini cukup 1 halaman diketik 1 spasi.

5.      SIFAT-SIFAT ABSTRAKSI
Sifat-sifat abstrak adalah (Santoso, 2009):
v  Ringkas
v  Jelas
v  Tepat
v  Berdiri sendiri
v  Objektif

Abstrak harus bersifat informatif dan deskriptif, artinya setiap informasi yang terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta. Dengan kata lain, sangat tidak diperkenankan untuk mencantumkan informasi yang tidak ada faktanya yang jelas dalam isi artikel pada suatu abstrak. Abstrak yang baik harus mengandung empat unsur: argumentasi logis perlunya dilakukan observasi atau penelitian untuk memecahkan masalah, pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah (metode), hasil yang dicapai dalam penelitian serta kesimpulan yang diperoleh. Setiap unsur hendaknya diungkapkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan abstrak menjadi tidak terlalu panjang (Santoso, 2009).
Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling penting. Abstrak memuat masalah dan tujuan penelitian, prosedur penelitian (untuk penelitian kualitatif termasuk deskripsi tentang subjek yang diteliti)dan ringkasan hasil penelitian (bila dianggap perlu, juga simpulan dan implikasi). Tekanan diberikan pada hasil penelitian. Hal-hal lain seperti hipotesis, pembahasan dan saran tidak perlu disajikan (Ahira, 2009).

6.      FUNGSI ABSTRAKSI
Fungsi abstrak adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca perihal hasil penelitian yang telah dibuat. Uraian yang hanya satu halaman tersebut memudahkan abstrak untuk dimasukkan dalam jaringan internet. Hal ini dilakukan untuk memudahkan anda mengetahui hasil penelitian tanpa harus membaca keseluruhan penelitian yang berlembar-lembar. Sehingga dengan adanya abstrak dapat membantu mencari referensi penelitian yang dicari(Ahira, 2009).

Adanya abstrak akan menghindari tindakan plagiasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebuah penelitian akan terlindungi jika hanya abstraknya saja yang ditampilkan dan diperluas di internet.

7.      TUJUAN ABSTRAKSI
Adapun tujuan pembuatan abstrak adalah (Santoso, 2009):
v  Untuk melengkapi tulisan ilmiah seseorang.
v  Untuk membantu pengguna informasi memperpendek waktu pemilihan imformasi.
v  Untuk mengatasi kendala bahasa.

8.      HAL YANG PERLU ADA DALAM ABSTRAKSI
Adapun hal-hal yang perlu ada dalam abstrak adalah (Fakultas Teknologi Industri, 2007):
v  Masalah yang akan diteliti.
v  Metode yang digunakan dalam penelitian.
v  Hasil yang diperoleh pada penelitian.
v  Kesimpulan.
v  Kata kunci.

9.      FORMAT PENULISAN ABSTRAKSI
Adapun format penulisan abstrak adalah sebagai berikut.
v  Awal kalimat merupakan kata benda.
v  Terdiri dari maksimal 250 kata, diluar kata depan dan kata sambung.
v  Dalam bentuk satu paragraf.
v  Menggunakan spasi 1.
v  Menggunakan huruf Times New Roman.
v  Terdapat kata kunci yang terdiri dari maksimal 5 kata dan disusun secara alfabet.
v  Ditulis sebelum bab pendahuluan.
v  Rata kiri-kanan.
v  Ditulis dengan huruf Times New Roman ukuran 12

10.  JENIS-JENIS ABTRAKSI
Abstrak dalam sebuah penulisan karya ilmiah memiliki beberapa jenis penulisan berdasarkan isinya. Abstrak dapat diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut.

v  Abstrak indikatif adalah abstrak yang menyajikan uraian secara singkat mengenai masalah yang terkandung dalam laporan atau karya ilmiah lengkapnya. Abstrak indikatif bertujuan agar pembaca mengetahui isi informasi tanpa memadatkan isi informasi aslinya dan hanya memberikan indikasi sasaran cakupan tulisan. Maka, pembaca dapat mempertimbangkan apakan tulisan asli perlu dibaca atau tidak.
v  Abstrak informatif adalah miniatur laporan atau karya ilmiah asli dengan menyajikan data dan informasi secara lengkap sehingga pembaca tidak perlu lagi membaca tulisan aslinya, kecuali untuk mendalaminya. Dalam abstrak informatif, disajikan keseluruhan tulisan asli dalam bentuk mini. Seperti, judul, penulis, institusi, tujuan, metode dan analisis laporan, hasil penelitian, dan simpulan.

Jenis Abstrak berdasarkan sifatnya :
v  Abstrak deskriftif adalah Abtsrak yang mendeskripsikan pustaka dan merefleksikan isi pustaka secara detail.
v  Abstrak informative adalah : Abstrak yang memberikan pemahaman mengenai sesuatu atau konseptualisasi masalah/subyek yang diberitakan/diwartakan secara menyeluruh, tetapi singkat.
Jenis Abstrak Berdasarkan Penyusunannya
v  Author Prepared Abstract. Abstrak yang disusun dan disiapkan oleh penulis abstrak itu sendiri.
v  Subject Expert Abstract. Abstrak yang disusun oleh abstraktor atau seseorang yang bekerja atau memilikikeahlian profesi menyusun abstrak
Jenis Abstrak berdasarkan bentuknya
v  Telegraphic
v  Statistical (Tabular) Abstract
v  Profesional Abstract
11.  CARA MENYUSUN ABSTRAKSI
v  Penyusun hanya menyarikan tulisan, tidak memberikan komentar ataupun analisis terhadap isi karya
v  Berisi hal-hal pokok isi tulisan
v  Berbentuk essay bukan pointers
v  Menggunakan kalimat aktif
v  Tidak menggunakan kata-kata yang bersifat sebagai pelengkap informasi
v  Terdiri dari satu alinea
v  Jarak ketik dua spasi
v  Maksimum 250 kata (1,5 halaman kuarto)
v  Untuk abstrak yang tidak melekat pada karya asli, terdiri dari :
*      Data bibliografis
*      Isi
*      1Nama abstractor
v  Abstrak skripsi/tesis/disertasi/lappen berisi:
*      Pokok permasalahan dan tujuan  penelitian
*      Metode penelitian
*      Hasil (temuan) penelitian
*      Kesimpulan penulis karya asli

12.  TEKNIK PENULISAN ABSTRAKSI
v  Jarak ketik 1 spasi
v  Maksimal kata antara 250-400 kata
v  Menggunakan kalimat aktif
v  Buat kalimat yang sifatnya memberikan keterangan pelengkap
13.  PEDOMAN PENYUSUNAN ABSTRAKSI
v  Menguraikan secara singkat isi buku
v  Mengulas kelebihan dan kelemahan bukudari sudut:
*      isi
*      sistematika
*      bahasa
*      tata letak
*      perwajahan (cover)
*      kualitas kertas, dsb.
14.  TEKNIK PENULISAN ABSTRAKSI BERDASARKAN SIFATNYA
v  ABSTRAK ARTIKEL ILMIAH
*      Nama Penulis artikel
*      Judul artikel
*      Judul, no majalah, bulan dan tahun terbit, jumlah halaman
*      Isi abstrak
*      Nama pengabstrak
v  ABSTRAK LAPORAN PENELITIAN/SKRIPSI/TESIS/DISERTASI
*      nama penulis
*      judul
*      tahun dan jumlah halaman
*      isi abstrak memuat pokok permasalahan, tujuan metode penelitian, hasil peneliotian dan simpulan
*      nama pengabstrak

v  ABSTRAK PERATURAN
*      Judul,nomor dan tahun peraturan
*      isi peraturan memuat landasan filosofis dikeluarkannya peraturan, dasar hukum, isi peraturan
*      catatan
*      nama pengabstrak

15.  LANGKAH-LANGKAH MENULIS ABSTRAKSI
Abstrak adalah ringkasan singkat dari suatu wacana yang membuat pembaca tahu tujuan dari pembuatan wacana tersebut.
Ø  Sepuluh Langkah membuat abstrak yang efektif
*      Identifikasi tujuan utama dan kesimpulan
*      Identifikasi frasa dengan kata kunci pada bagian metode
*      Identifikasi hasil utama dari pembahasan atau bagian hasil
*      Pasang informasi di atas ke dalam satu paragraf
*      Nyatakan hipotesis atau metode yang digunakan dalam kalimat pertama
*      Hilangkan informasi latar belakang, tinjauan pustaka, dan deskripsi rinci tentang metode
*      Hapus kata-kata tambahan dan frase
*      Revisi paragraf sehingga abstrak hanya menyampaikan informasi penting
*      Periksa untuk mengetahui apakah memenuhi pedoman jurnal yang ditargetkan
*      Berikan abstrak ke seorang rekan (lebih baik orang yang tidak terbiasa dengan pekerjaan anda) dan bertanya kepadanya apakah masuk akal


















BAB 9
RESENSI dan SINOPSIS
1.      PENGERTIAN RESENSI

Resensi jika dari bahasa Latin,  revidere  (kata kerja) atau recensie. Artinya “melihat kembali, menimbang, atau menilai.” Tindakan meresensi mengandung “memberikan penilaian, mengungkapkan kembali isi pertunjukan, membahas, dan mengkritiknya.”
Dalam buku Bahasa dan Sastra Indoneisa (yang ditulis Euis Sulastri dkk) Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda,  resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan. Jadi, pengertian resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.
Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan bahwa resensi adalah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku. Akhir-akhir ini, resensi buku lebih dikenal dengan istilah  timbangan buku.
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Yang akan kita bahas pada buku ini adalah resensi buku. Resensi buku adalah ulasan sebuah buku yang di dalamnya terdapat data-data buku, sinopsis buku, bahasan buku, atau kritikan terhadap buku.

Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.
Secara etimologi, resensi berasal dari bahasa latin, dari kata kerja revidere atau recensere yang memilik arti melihat kembali, menimbang atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonsia, resensi diartikan sebagai pertimbangan atau pembicaraan tentang buku dan sebagainya. Secara garis besar resensi diartikan sebagai kegiatan untuk mengulas atau menilai sebuah hasil karya baik itu berupa buku, novel, maupun film dengan cara memaparkan data-data, sinopsis, dan kritikan terhadap karya tersebut.
2.      PENGERTIAN RESENSI MENURUT PARA AHLI
Berikut ini adalah pengertin resensi menurut pendapat para ahli.
v  WJS. Poerwadarminta (dalam Romli, 2003:75) mengemukakan bahwa resensi secara bahasa sebagai pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan, dan memberi dorongan kepada halayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli.
v  Menurut Panuti Sudjiman (1984) resensi adalah hasil pembahasan dan penilaian yang pendek tentang suatu karya tulis. Konteks ini memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku.
v  Saryono (1997:56) menjelaskan pengertian resensi sebagai sebuah tulisan berupa esay dan bukan merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku. Isinya adalah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya, bermanfaat-tidaknya, benar-salahnya, argumentatif-tidaknya buku tersebut. Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa foto buku atau foto copi sampul buku.

3.      TUJUAN RESENSI
Tujuan resensi adalah memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal yang baru dan penting atau hanya sekadar mengubah buku yang sudah ada. Kelebihan dan kekurangan buku adalah objek resensi, tetapi pengungkapannya haruslah merupakan penilaian objektif dan bukan menurut selera pribadi si pembuat resensi. Umumnya, di akhir ringkasan terdapat nilai-nilai yang dapat diambil hikmahnya.
Pembuat resensi disebut resensator. Sebelum membuat resensi, resensator harus membaca buku itu terlebih dahulu. Sebaiknya, resensator memiliki pengetahuan yang memadai, terutama yang berhubungan dengan isi buku yang akan diresensi.
Adapun penulisan resensi ditujukan dengan maksud sebagai berikut.
v  Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil karya lainnya secara ringkas.
v  Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang diresensi.
v  Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
v  Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya.
v  Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi, dan substansi buku

4.      SYARAT RESENSI
Ada beberapa syarat untuk meresensi (membuat resensi) buku
v  Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
v  Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi
v  Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
v  Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan.

5.      JENIS-JENIS RESENSI
tiga jenis resensi buku.
v  Informatif, maksudnya, isi dari resensi hanya secara singkat dan umum dalam menyampaikan keseluruhan isi buku serta  resensi yang hanya menyampaikan isi dari resensi secara singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
v  Deskriptif, maksudnya, ulasan bersifat detail pada tiap bagian/bab.
v  Kritis, maksudnya, resensi berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
6.      LANGKAH-LANGKAH PENULISAN RESENSI
Berikut ini adalah langkah - langkah menulis resensi buku. Bacalah denga cermat.
v  Memilih judul buku yang layak untuk diresensi.
v  Mengidentifikasi data publikasi buku: judul, pengarang, penerbit, tahun terbit,
v  jumlah halaman, ukuran/dimensi.
v  Membaca secara intensif untuk menikmati dan mendalami isi buku.
v  Meringkas untuk menemukan garis besar isi dan pokok-pokok penting/menarik.
*      Membaca ulang sambil meneliti isi buku untuk dapat mengidentifikasi
sisi-sisi kelebihan, kekurangan, manfaat, dan dampak negatifnya.
*      Membandingkannya dengan buku berjudul sejenis yang lebih dahulu terbit.
*      Menimbang bobot kelebihan dan kekurangannya, manfaat, dan mudaratnya.
v  Mengambil kesimpulan untuk memberikan saran pertimbangan atau rekomendasi kepada calon pembaca.

7.      LANGKAH-LANGKAH MENULIS RESENSI BUKU PELAJARAN
Langkah-langkah meresensi buku sebagai berikut:
v  Penjajakan atau pengenalan terhadap buku yang diresensi.
*      Mulai dari tema buku yang diresensi, disertai deskripsi isi buku.
*      Siapa yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format, hingga harga.
*      Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan prestasi, buku atau karya apa saja yang ditulis, hingga mengapa ia menulis buku itu.
*      Buku itu termasuk golongan buku yang mana: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, atau sastra.
v  Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami secara tepat dan akurat.
v  Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.
v  Membuat ringkasan atau intisari dari buku yang akan diresensi.
v  Menentukan sikap dan menilai hal-hal berikut:
*      Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antara bagian yang satu dan bagian yang lain, bagaimana sistematikanya, dan bagaimana dinamikanya.
*      Isi pernyataan; bagaimana bobot ide, analisis, penyajian data, dan kreativitas pemikirannya.
*      Bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, kalimat dan penggunaan kata, terutama untuk buku ilmiah.
*      Aspek teknis; bagaimana tata letak, tata wajah, kerapian dan kebersihan, dan pencetakannya (banyak salah cetak atau tidak).

Berikut ini adalah langkah-langkah praktis yang dapat Anda gunakan untuk membuat resensi sebuah buku.
v  Melakukan penjajakan atau pengenalan buku yang diresensi, meliputi:
*      Tema buku yang diresensi, serta deskripsi buku.
*      Siapa penerbit yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format hingga harga.
*      Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan presentasi buku atau karya apa saja yang ditulis sampai alasan mengapa ia menulis buku itu.
*      Penggolongan / bidang kajian buku itu: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, sastra, atau lainnya.
v  Membaca buku yang akan diresensi secara menyeluruh, cermat, dan teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami dengan tepat dan akurat.
v  Menandai bagian-bagian buku yang memerlukan perhatian khusus dan menentukan bagian-bagian yang akan dikutip sebagai data acuan.
v  Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
v  Menentukan sikap atau penilaian terhadap hal-hal berikut ini:
*      Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antar bagian satu dengan lainnya, bagaimana sistematika, dan dinamikanya.
*      Isi pernyataan; bagaimana bobot idenya, seberapa kuat analisanya, bagaimana kelengkapan penyajian datanya, dan bagaimana kreativitas pemikirannya.
*      Bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, bagaimana penggunaan kalimat dan ketepatan pilihan kata di dalamnya, terutama untuk buku-buku ilmiah.
*      Aspek teknis; bagaimana tata letak, bagaimana tata wajah, bagaimana kerapian dan kebersihan, dan kualitas cetakannya (apakah ada banyak salah cetak).
*      Sebelum melakukan penilaian, alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam garis besar (outline) dari resensi itu. Outline ini akan sangat membantu kita ketika menulis.
v  Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar- dasar dan kriteria-kriteria yang telah kita tentukan sebelumnya.

8.      UNSUR-UNSUR RESENSI

Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:
v  Membuat judul resensi.
Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.
v  Menyusun data buku.
Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
*      judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.);
*      pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.);
*       penerbit;
*      tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
*      tebal buku;
*      harga buku (jika diperlukan).
*      Membuat pembukaan
v  Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:
*      memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh;
*      membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain;
*      memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
*      memaparkan keunikan buku;
*      merumuskan tema buku;
*      mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
*      mengungkapkan kesan terhadap buku;
*      memperkenalkan penerbit;
*      mengajukan pertanyaan;
*      membuka dialog.

v  Tubuh atau isi pernyataan resensi buku
v  Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:
*      sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;
*      ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;
*      keunggulan buku;
*      kelemahan buku;
*      rumusan kerangka buku;
*      tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
*      adanya kesalahan cetak.
v  Penutup resensi buku
Bagian penutup, biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.
v  Dalam membuat resensi, terdapat unsure-unsur yang harus dipenuhi agar resensi yang dibuat menjadi jelas dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa unsur yang harus ada dalam pembuatan resensi.
*      Judul resensi
Judul resensi harus memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul yang menarik juga akan memberi nilai lebih pada sebuah resensi.
*      Menyusun data buku
Penyusunan data buku dapat dilakukan sebagai berikut:
Ø  Judul buku;
Ø  Pengarang;
Ø  Penerbit;
Ø  Tahun terbit beserta cetakannya;
Ø  Dimensi buku;
Ø  Harga buku;
*      Isi resensi buku
Isi resensi buku memuat tentang sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan dan kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan penggunan bahasa.
*      Penutup resensi buku
Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut ditujukan.

9.      UNSUR-UNSUR  ATAU  SISTEMATIKA RESENSI
v  Judul resensi
v  Identitas buku yang diresensi
v  Pendahuluan(memperkenalkan pengarang,tujuan pengarang buku,luncuran pertanyaan, dll)
v  Inti/isi resensi
*      Pokok-pokok isi
*      Keunggulan buku
*      Kekurangan buku
v  Penutup
Saran-saran yang mungkin ditambahkan dalam  isi buku dan keterbacaan

10.  TAHAP PENULISAN RESENSI
Berikut ini akan dijelaskan tahap-tahap dalam penulisan sebuah resensi buku.
v  Tahap Persiapan
Dalam tahap ini, hal yang perlu dilakukan antara lain: memilih jenis buku yang akan diresensi, buku tersebut adalah buku-buku baru, dan membuat anatomi buku.
v  Tahap Pengerjaan
*      Membaca dengan detail dan mencatat hal-hal penting. Sebelum membuat resensi, bacalah terlebih dahulu buku yang akan diresensi hingga tuntas lalu mencatat kutipan dan kata-kata penting di dalamnya.
*      Membuat isi resensi, diantaranya:
Ø  Membuat informasi umum tentang buku yang diresensi.
Ø  Menentukan judul resensi.
Ø  Membuat ringkasan secara garis besar.
Ø  Memberikan penilaian buku.
Ø  Menonjolkan sisi lain dari buku yang diresensi.
Ø  Mengulas manfaat buku tersebut bagi pembaca.
Ø  Penilaian dari segi kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi.
11.  TIPS MENULIS RESENSI
Berikut ini adalah tips dalam menulis resensi:
v  Cari dan tentukan buku baru nonfiksi yang akan dibuat resensi.
v  Catatlah identitas buku yang akan diresensi, seperti jenis buku, judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tahun terbit, tahun cetak, jumlah halaman, jenis kertas dan harga buku.
v  Catat dan pahami tujuan dan latar belakang penulisan buku, dengan cara membaca kata pengantar atau pendahuluan buku. Buatlah daftar pokok-pokok isi buku secara keseluruhan.
v  Tentukan kelebihan dan kekurangan isi buku.
v  Tulis ringkasan materi dari buku yang dibuat resensi secara jelas dan sistematis.
v  Pada akhir resensi berilah saran dan kesimpulan, apakah buku yang kita resensi tersebut layak dibaca atau tidak.

12.   HAL-HAL YANG DITANGGAPI DALAM RESENSI BUKU
v  Kualitas isi
v  Penampilan
v  Unsur-unsur / struktur penyajian
v  Bahasa
v  Manfaat bagi pembaca/masyarakat
v  Identitas buku
*      judul buku
*      Penulis buku
*      Penerbit buku
*      kota terbit
*      tahun terbit
*      tebal buku

1.      PENGERTIAN SINOPSIS
Pengertian pertama: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Sinopsis adalah ikhtisar yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar synopsis itu.Pengertian Kedua: Sinopsis adalah ringkasan cerita dari sebuah novel. jika kalian ingin membuat sinopsis, jangan lupa tentukan dulu Tema, Latar, Alur, dan Penokohannya..
Ø  Tema : gagasan pokok, pokok cerita
Ø  Latar : tempat dan waktu terjadinya peristiwa
Ø  Alur : jalan cerita
Ø  penokohan : pelaku cerita
Menurut Moeliono (1988) sinopsis adalah karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli. Yang menjadi dasar sinopsis itu adalah ringkasan dan abstrak
Sinopsis adalah Alur cerita yaitu penjelasan bagaimana alur cerita suatu drama film, suatu film yang dijelaskan dalam bentuk tulisan yang jelas sehingga pemain maupun penonton memahami jalannya cerita serta produsen memahami isi dari cerita tersebut. dapat juga dijelakan bahwa sinopsis adalah ringkasan cerita dari alur cerita yang panjang yang dapat dijelaskan dengan jelas dari alur cerita tersebut. Adanya sinopsis adalah untuk meningkatkan kemampuan seorang penulis agar lebih baik dan lebih terarah dari alur ceritanya. Menulis sebenarnya adalah kegiatan yang menyenangkan karena menulis dalam sinopsis asalkan ceritanya dipahami maka sinopsis tersebut akan lebih mudah dibuat dan juga di cerna.
Sinopsis adalah ringkasan pendek dari suatu cerita (cerita pendek, novel, roman, dan karya-karya sastra yang lainnya) atau karangan.

2.      CARA MEMBUAT SINOPSIS
Cara membuat sinopsis adalah sebagai berikut :
Ø  Membaca naskah asli terlebih dahulu untuk mengetahui kesan umum penulis.
Ø  Mencatat gagasan utama dengan menggarisbawahi gagasan yang penting.
Ø  Menulis ringkasan cerdasarkan gagasan-gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah kedua. Gunakanlah kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan karangan asli.
Ø  dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau garis besarnya saja.
Ø  synopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan karya yang asli.



3.      TEKNIK MENULIS SINOPSIS
Sinopsis gampangnya adalah ringkasan cerita. Fungsinya adalah untuk memberi gambaran kepada pembaca mengenai tulisan atau isi sebuah buku. Sinopsis untuk editor dan sinopsis untuk pembaca akhir pada dasarnya sama.

Apa aja yang harus kita ingat waktu bikin sinopsis?
v  Singkat.
v  sinopis bertujuan agar pembaca bisa mendapat gambaran ceritamu dengan cepat. Kalau sinopsisnya aja udah panjang, wuih, udah keburu capek duluan bacanya. Ukuran singkat ini adalah tidak lebih dari satu halaman (tidak lebih dari 300 kata).
v  Menarik
v  langsung ke tujuan, dan tonjolkan keunggulan cerita. Entah itu misterinya, entah itu keromantisannya atau temanya yang beda. Ini berhubungan dengan penguasaan kosakata masing-masing

bermacam-macam bentuk, misalnya:
v  Memberi gambaran cerita
Ø  Tito berdarah Cina. Ia tampan. Ia sukses. Ia mencari cinta. Aida datang dari Cibinong. Kulitnya sewarna tembaga. Ia sintal. Ia cantik. Ia berani. Meski ia hanya pembantu. Di rumah Tito.
Ø  Sinopsis seperti ini menggunakan strategi "menarik" tapi dengan memberikan gambaran cerita.Yang bentuk seperti ini biasanyayang Pop
Ø  sinopsis yang menggambarkan jalan cerita, tokoh, dengan segala latar belakanganya. Masalahnya jelas, kisah cinta yang mungkin akan terjalin di antaranya keduanya dengan hambatan: perbedaan status dan suku.
v  Menyuguhkan rasa penasaran
Ø  ”Apakah Tito akan menemukan cinta itu di diri Aida?” atau ”Apakah Aida punya cukup keberanian melawan perbedaan status?”
Ø  bentuk seperti ini akan muncul pertanyaan pada sinopsis. Ini menunjukkan bahwa sinopsis menawarkan sesuatu yang mengajak calon pembeli.

v  Kutipan salah satu kalimat di dalam buku
Ø  "Hei! Kenapa menggantungkan itu?"
Ø  "Biar hujan nggak turun."
Ø  "Memangnya kenapa kalau turun?"
Ø  "Aku akan keburu mati sebelum aku bunuh diri."
Ø  "Kamu mau bunuh diri?"
Ø  "Ya, asal nggak hujan."
Ø  "..."
contoh sinopsis novel "Dan Hujan pun Berhenti" (Farida Susanty)
model sinopsis seperti ini seolah menawarkan calon pembeli untuk segera membaca dan menyelesaikan cerita bukan?
v  Memberikan Jaminan
Ø  ”Dijamin deh novel ini bakal bikin kamu ngakak nggak habis-habis.”
Ø  ”Nggak rugi kamu baca novel ini, selain ceritanya ’elo banget’, banyak juga tips-tips yang penting buat kamu.”
Ø  Seperti ini juga mensugesti calon pembaca

Kamu bisa berlatih menulis sinopsis dengan banyak membaca sinopsis di internet atau di sampul belakang buku. Baca sinopsis sebanyak-banyaknya. Tanyakan pada dirimu, apakah sinopsis ini menarik kamu untuk membaca bukunya? Kalau iya, kenapa? Kalau nggak, kenapa? Selain itu, kamu juga bisa mulai menulis sinopsis cerita yang kamu baca. Kalau kamu bikin review novel atau cerpen, jangan lupa sertakan sedikit sinopsis di sana. Biar makin lancar bikin sinopsis.

4.      PERSIAPAN MENYUSUN SINOPSIS
 Persiapan Menyusun Sinopsis

Sebelum kita mulai menyusun sinopsis, terlebih dahulu barlatihlah membuat ringkasan yang diambil dari sebuah karya atau artikel. Hal ini sangat berguna untuk mengembangkan ekspresi dan latihan menghemat kata. Latihan ini tidak cukup dilakukan secara intensif akan mengembangkan daya konsentrasi, serta mempertajam dalam menangkap pemahaman isi bacaan secara tepat, cermat, dan efektif.

Latihan menyusun sinopsis harus diawali dari membaca, maka berlatihlah secara terus menerus akan mengembangkan kemampuan membaca cepat, tepat dan cermat. Membaca dengan cara demikian amat diperlukan untuk membantu mempertajam gaya bahasa, serta menghindari uraian-uraian yang panjag lebar. Dengan demikian penulis sinopsis harus terlebih dahulu membekali diri dengan kemampuan membaca sebelum melakukan pekerjaan menyusun sipnosis. Dalam kegiatan membaca, objek atau materi yang akan di susun menjadi sipnosis tak cukup dibaca sekali. Materi tersebut perlu dibaca berulang kali, karena seluruh isi materi harus benar-benar dipahami dan dihayati.

5.      CARA MENULIS SINOPSIS
Ada banyak cara untuk membuat sinopsis/ringkasan sebuah novel, Dan diantara banyak caranya, anda bisa mengikuti langkah-langkah dibawah, Dijamin. Apa yang anda inginkan pasti berhasil dengan sangat memuaskan.
v  Langkah-langkah membuat sinopsis sebagai berikut:
*      Bacalah terlebih dahulu secara keseluruhan naskah novel yang akan kamu sinopsiskan.
*      Catatlah gagasan utama setiap urutan peristiwa yang menyusun cerita novel tersebut dengan mengaris bawahi gagasan-gagasan yang kamu anggap penting.
*      Tulislah ringkasan berdasarkan gagasam-gagasan utama sebagaimana dicatat dalam langkah kedua.
*      Gunakan kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan karangan asli.
*      Dialog dan momolog tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besarnya saja.
*      Ringkasan atau sinopsis novel tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan novel.
6.      LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN SINOPSIS
v  Bacalah naskah asli berulang kali sampai benar-benar diketahui maksud dan pandangan  pengarang.
v  Pada saat membaca perlu digaris bawahi atau dicatat ide sentralnya (pokok pikiran, kalimat pokok/kalimat inti).
v  Kesampingkan dulu teks asli sesudah dicatat ide sentral atau hal-hal pokok yang telah diketahui, kemudian kembangkan catatan-catatan tersebut dengan bahasa sendiri.
v  Pergunakanlah kalimat-kalimat tunggal, bila memungkinkan hindari pemakaian kalimat majemuk atau mengulang kalimat, gnakan kalimat sederhana yang efektif.
v  Ringkaslah kalimat menjadi frase, dan frase menjadi kata.
v  Bila terdapat rangkaian ide atau gagasan dari beberapa alinea, maka ambilah ide sentralnya saja atau pokok pikiran dan kalimat pokok/intinya.
v  Buanglah beberapa alinea yang dapat diwakili dengan satu alinea saja, atau sebaliknya, dan pertahankan alinea yang memang harus dipertahankan.
v  Pertahankanlah kalimat yang tidak memungkinkan untuk disederhanakan, sehingga keaslian suara pengarang tetap dapat dipertahankan pula, yaitu kata kunci yang ada pada kalimat tersebut.
v  Buanglah seluruh kata tugas yang memungkinkan untuk dibuag, tetapi pertahankanlah susunan ide yang tersusun sesuai naskah aslinya.

Menyusun sinopsis sama dengan menyusun ringkasan karangan, menyusun ringkasan karangan ibarat memangakas sebuah pohon besar menjadi pohon kecil yang padat dan berisi. Maka hasil sinopsis adalah sebuah karangan pendek sesuai dengan karangan aslinya. Sebagai pedoman sederhana saja, sinopsis adalah sebuah karangan utuh diringkas menjadi sepertiganya atau seperempatnya saja cukuplah baik apabila suara tetap dapat dipertahankan keaslinya.


7.      DESKRIPSI PENILAIAN SINOPSIS
v  Buatlah sinopsis dari buku bacaan yang disediakan oleh guru (fiksi atau nonfiksi) (Sinopsis adalah ringkasan cerita atau karangan dari sebuah buku).
v  Bacalah buku bacaan yang disediakan oleh guru, selama kurang lebih 2 jam atau paling tidak diulang membaca samapai 3 kali.
v  Buatlah ringkasan bacaan tersebut dengan cara tertulis selama 45 menit, baik itu pada waktu latihan maupun penilaian atau mengikuti lomba.
v  Penilaian
Ø  Aspek yang dinilai:
v  Kesesuaian sinopsis dengan isi buku,
v  Penggunaan bahasa Indonesia, dan
v  Penyajian alur cerita atau sistematika penulisan cerita.
Ø   Rentang nilai
No
Aspek Penilaian
Nilai
1
Kesesuaian sinopsis dengan isi cerita dalam buku
30 – 50
2
Penggunaan bahasa Indonesia dengan EYD  baik dan benar
15 – 25
3
Penyajian alur cerita/sistematika penulisan cerita
15 – 25
Jumlah
60 – 100
v  Ceritakan kembali bacaaan tersebut ( hasil sinopsis yang telah dibuat oleh anak), dengan teknik pidato selama 10 menit pada waktu penilaian/mengikuti lomba, tetapi saat berlatih diusahakan kurang dari 10 menit.
v  Penilaian
Ø  Aspek yang dinilai
v  teknik bercerita dan kesesuaian dengan isi cerita dalam buku.
v  penggunaan bahasa Indonesia yang santun.
v  Penghayatan terhadap isi cerita.
v  Penampilan (percaya diri)
Ø  Rentang nilai
No
Aspek Penilaian
Nilai
1
Teknik bercerita dan kesesuaian dengan isi cerita dalam buku
15 – 25
2
Penggunaan bahas Indonesia yang santun
15 – 25
3
Penghayatan terhadap isi cerita
20 – 30
4
Penampilan (percaya diri)
10 – 20
Jumlah
60 – 100
v  Nilai akhir adalah nilai rata-rata dari jumlah nilai tertulis dan nilai bercerita atau sendiri-sendiri (tertulis sendiri dan bercerita sendiri).
v  Lembar penilaian membuat sinopsis tertulis dan bercerita, dapat digabungkan dengan format sebagai berikut.
LEMBAR PENILAIAN
Membuat Sinopsis Tertulis dan Bercerita
Nama Siswa
Aspek Penilaian
Jumlah Nilai
Rata2 Nilai
1
2
3
4
5
6
7








































Keterangan
1). Tertulis.
  1. Kesesuaian synopsis dengan isi certa dalam buku.
  2. Penggunaan bahasa Indonesia dengan EYD baik dan benar.
  3. Penyajian alur cerita/sistematika cerita
2). Bercerita
  1. Teknik bercerita dan kesesuaian dengan isi cerita dalam buku.
  2. Penggunaan bahsa Indonesia yang santun.
  3. Penghayatan terhadap isi cerita.
  4. Penampilan (percaya diri)

8.      FUNGSI SINOPSIS
 Fungsi sinopsis yang Anda kirimkan beserta naskah kepada penerbit juga demikian, sama seperti ringkasan eksekutif pada skripsi. Penerbit menerima ratusan bahkan ribuan naskah yang harus dibaca dan diteliti setiap hari. Dari membaca sinopsis, editor akan tahu setidaknya gambaran isi naskah tersebut. Boleh dibilang sinopsis menjadi gerbang awal yang menentukan naskah Anda selanjutnya akan dibaca atau tidak oleh editor yang bersangkutan. Dari sinopsis, editor dengan mudah akan tahu apakah naskah yang dikirimkan sesuai dengan visi dan misi penerbitannya atau tidak. Fungsi sinopsis akan makin besar pada penerbit skala besar. Jadi walaupun sepele sinopsis ini sangat besar fungsinya.

Dengan adanya sinopsis kerja editor yang memeriksa naskah juga akan lebih cepat. Tentunya ini berpengaruh pada karir Anda sebagai penulis. Dengan jawaban yang lebih cepat dari penerbit, entah itu diterima atau tidak, tentu akan sangat membantu langkah Anda selanjutnya.

9.      TIPS MENULIS SINOPSIS YANG BAIK
Setelah kita tahu peran dan fungsi sinopsis, sekarang kita akan membahas bagaimana menulis sinopsis yang baik. Di bawah ini ada beberapa tips yang dapat menjadi acuan:         
Sinopsis sebaiknya tidak lebih dari satu halaman. Sepertinya mudah menulis sinopsis satu halaman daripada menulis satu novel. Jika Anda sudah mencobanya, mungkin Anda akan berpikir sebaliknya. Bahkan jika Anda dapat menceritakan seluruh isi naskah Anda dalam satu paragraf saja, itu lebih baik.
Jangan menulis sinopsis dengan bentuk seperti resensi. Sinopsis berbeda dengan resensi. Sinopsis secara obyektif menceritakan isi buku, sedangkan resensi adalah ulasan tentang buku yang berisi pendapat pribadi tentang kelebihan dan kekurangan suatu buku. Editorlah yang akan menilai naskah Anda, bukan Anda.
Berbeda dengan resensi, sinopsis yang Anda kirimkan pada penerbit dapat menceritakan seluruh isi buku termasuk elemen-elemen penting yang dirahasiakan dan menjadi kejutan. Di dalam resensi, hal ini tidak dianjurkan karena akan merusak keasyikan membaca orang lain.
Jangan mencontoh mutlak sinopsis yang ada di cover belakang buku yang dijual di pasaran. Sinopsis yang ada di situ biasanya sudah tidak murni sinopsis karena sudah ada muatan promosinya. Sinopsis yang Anda kirimkan untuk penerbit adalah sinopsis yang menceritakan isi buku, tidak kurang tidak lebih.
Jangan gunakan bahasa sastra yang berbelit-belit. Gunakan bahasa formal yang memudahkan editor untuk memahami naskah Anda secara keseluruhan.
Pastikan keunggulan naskah Anda terdapat di dalam sinopsis. Apakah itu idenya, keunikan temanya, dll. Tentunya tidak dengan memuji-muji keunggulan tersebut, tetapi dengan menyatakan keunggulan tersebut secara obyektif.

10.  CARA MENULIS SINOPSIS FILM ATAU DRAMA
  Cara menulis sinopsis drama / film :
v  Pemilihan topik
Amatilah apa yang sering terjadi di sekitar kita. itu bisa menjadi inspirasi untuk menentukan topik dari drama / film yang akan kita tampilkan.
v  Penentuan tokoh, latar, dan sudut pandang
Setelah kita menentukan topik dari drama / film yang akan kita tampilkan, selanjutnya kita merancang latar, tokoh cerita, dan sudut pandang
v  Tentukan Plot cerita
Cara menulis naskah drama / film mirip dengan cara menulis cerita lainnya. Untuk menentukan plot cerita, kita harus menulis ringkasan cerita  (yang terdiri dari bagian awal, tengah, dan akhir). kemudian kita harus mengidentifikasikan unsur drama / film yang kita tulis. Contoh ---> Tema: Kebiakn dibalas dengan kejahatan. Tokoh: Budi (tokoh utama), Bapak Budi (sedang sakit), dan pemilik tas yang dicopet. Latar: pasar kecamatan. Sudut pandang cerita: sudut pandang orang ketiga (Bu Sastro).
v  Membuat rancangan tulisan awal
Setelah semua langkah diatas selesai, kemudian kita harus membuat keragka alur atau urutan cerita. Pikirkan apa yang akan terjadi, kapan terjadi, dan bagaimana terjadi.
v  Tulis naskah akhir
Setelah selesai menulis naskah, koreksi lah dan lakukan perbaikan bila diperlukan. Kemudian baca naskah drama tersebut dari awal sampai akhir. Setelah yakin tidak perlu ada revisi, drama  bisa ditampilkan. jangan lupa untuk memilih tokoh yang sesuai dengan karakter dalam cerita drama tersebut.

11.  CARA MENULIS SINOPSIS YANG BAIK
v  Satu halaman saja, tidak lebih.
Cara menulis sinopsis yang baik sebaiknya tidak lebih dari satu halaman karena sinopsis itu merupakan ringkasan dari isi buku yang ditulis, bukan ulasan apalagi pendapat pribadi.
v  To the point
Sinopsis harus langsung menceritakan tentang isi buku yang merupakan klimaks dari alur cerita buku tersebut. Tidak membahas panjang lebar termasuk karakter tokoh maupun latar cerita dalam buku tersebut.
v  Bukan pendapat pribadi
Sinopsis tidak bercerita tentang pendapat pribadi akan suatu buku. Pendapat pribadi hanya berlaku ketika ingin menulis sebuah resensi dan tidak berlaku dalam cara menulis sinopsis yang baik.
v  Bahasa sederhana
v  Menuliskan sinopsis tidak perlu menggunakan bahasa yang rumit dan sulit dimengerti. Cukup menggunakan bahasa yang sederhana, mudah difahami dan tentu saja tidak “alay plus lebay”. Namun dapat juga menuliskan sinopsis dalam bahasa asing jika buku rencananya dipasarkan di luar Indonesia.
v  Sesuai dengan Isi Buku
Jangan menulis sinopsis yang tidak sesuai dengan isi buku sebab akan “menipu” pembaca. Jika demikian adanya, maka buku-buku selanjutnya tidak akan diminati oleh pembaca bahkan penulis akan masuk ke dalam daftar blacklist akibat ketidaksesuaian tersebut.